RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Bandung
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (Tarikh dan Kebudayaan Islam)
Kelas/Semester : VII / I
Standar Kompetensi : 1. Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan Sejarah Nabi Muhammad SAW
Indikator : 1.1.1 Menjelaskan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
1.1.2 Menjelaskan Masa Kecil Nabi Muhammad
SAW
1.1.3 Menjelaskan Masa Remaja Nabi Muhammad
SAW
1.1.4 Menjelaskan Masa Kenabian Nabi Muhammad
SAW
Alokasi Waktu :
2
x 40 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran :
a.
Kognitif :
1) Siswa
dapat menjelaskan kelahiran Nabi Muhammad SAW
2) Siswa
dapat menjelaskan keadaan Nabi Muhammad SAW ketika masih kecil
3) Siswa
dapat menjelaskan keadaan Nabi Muhammad SAW ketika remaja
4) Siswa
dapat menjelaskan masa kenabian Nabi Muhammad SAW
b. Afektif :
Nilai
Karakter Bangsa:
1) Siswa
dilatih selalu berdo’a pada saat mengawali dan mengakhiri pelajaran
2) Siswa
dilatih selalu mengucapkan terimakasih apabila mendapat sesuatu
3) Siswa
dibiasakan selalu menghentikan aktivitas ketika mendengarkan adzan
Keterampilan
Sosial:
1) Pada
saat diskusi siswa dilatih memiliki sikap berani mengemukakan pendapat dalam
kelompok maupun kelas (demokratis)
2) Pada
saat diskusi siswa dilatih mampu bekerjasama dalam kelompok maupun antar
kelompok dengan baik (peduli sosial)
3) Pada
saat diskusi antar kelompok siswa dilatihkan sikap bisa menghargai pendapat
orang lain (toleransi)
c. Psikomotor :
1) Siswa
secara individu dapat meneladani perilaku Nabi dalam kesehariannya
2) Siswa
secara individu maupun kelompok mampu mendemonstrasikan kejadian-kejadian yang
dialami oleh Rasulullah
Materi
Pembelajaran : (terlampir)
Model
/ Metode Pembelajaran
a.
Pendekatan : CTL
b.
Model :
Pembelajaran Kooperatif
c.
Strategi :
siswa aktif
d.
Metode :
Ceramah, Tanya jawab, dan Demonstrasi
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran:
Tahap
(Sintaks)
|
Kegiatan
(Skenario
Pembelajaran)
|
Strategi/
Pendekatan/
Metode
|
Nilai Karakter
Budaya Bangsa
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
1.
guru mengucapkan salam.
2.
salah satu siswa memimpin doa bersama untuk mengawali belajar.
3.
guru menjelaskan materi yang akan diajarkan berserta kompetensi dasar yang
akan dicapai.
|
Siswa
aktif
Ceramah
|
Religius
Rasa
ingin tahu
|
5
menit
|
Kegiatan
Inti
Fase
1:
Eksplorasi
|
4.
guru menjelaskan materi sesuai dengan indikator
5.
kegiatan ini diselingi dengan tanya jawab antara guru dan siswa
|
Ceramah
Tanya
jawab
Siswa
aktif
|
Rasa
ingin tahu
Demokratis
|
20
menit
|
Fase
2:
Elaborasi
|
6.
guru memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan
7.
siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru tersebut baik
kelompok maupun individu
|
Siswa
aktif
Tanya
jawab
Diskusi
|
Kerjasama
Tanggung
jawab
|
20
menit
|
Fase
3:
Konfirmasi
|
8.
guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab permasalahan tersebut
9.
beberapa siswa mendemonstrasikan perilaku dan kejadian yang dialami oleh Nabi
|
Siswa
aktif
Tanya
jawab
demonstrasi
|
Komunikatif
Tanggung
jawab
Rasa
ingin tahu
|
20
menit
|
Kegiatan
Penutup
|
10.
guru membuat kesimpulan atas semua pelajaran yang disampaikan
11.
siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sebagai evaluasi
12.
ketua kelas memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran
13.
guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam
|
Ceramah
Siswa
aktif
|
Kerja
keras
Religius
Disiplin
Rasa
ingin tahu
|
15
menit
|
Sumber
dan Media Belajar
Sumber
Belajar :
1. Buku
paket Pendidikan Agama Islam (SKI) untuk MTsN kelas VII
2. Modul
Pendidikan Agama Islam (SKI) untuk MTsN kelas VII
3. Al-Qur’an
4. Internet,
dan buku lain yang relevan.
Media
Belajar :
1. Gambar
ilustrasi gerak-gerik Nabi dan sahabat
2. LCD
/ OHP
3. Papan
Tulis
Penilaian
1.
Instrument Penilaian (terlampir)
2.
Prosedur Penilaian (Post Test)
3.
Jenis Penilaian (Tes tertulis dan unjuk
kerja)
Tulungagung, 15
Juli 2013
Mengetahui,
Guru Pamong PPL MTsN
Bandung Peserta
PPL
…………………………………… …………….
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi
Muhammad lahir pada Senin subuh, 12 Rabiul Awal tahun Gajah, bertepatan pada 20
April 570 M. Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab, meninggal di
Madinah. Saat itu Muhammad masih dalam kandungan Ibunya, Aminah binti Wahab bin
Abdul Manaf bin Zuhra. Nama Muhammad yang artinya ‘yang terpuji’ adalah pemberian
dari sang kakek, Abdul Mutthalib. Secara nasab, Muhammad adalah keturunan orang
terhormat suku Quraisy, atau lebih tepatnya Kabilah Bani Hasyim. Nabi Muhammad
SAW lahir di rumah ibunya di Makkah. Bidan yang melahirkan beliau saat itu
adalah Siti Syifa, ibu sahabat Abdurrahman bin Auf r.a. Ketika lahir, Nabi
langsung digendong dan dibawa mengelilingi Ka’bah oleh kakeknya.
2. Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad dikhitan pada usia
tujuh hari dari kelahirannya. Muhammad tidak disusui oleh ibunya. Tapi disusui
oleh seorang wanita dari dusun Banu Sa’ad yang bernama Siti Halimah yang pandai
menyusukan dan merawat bayi. Suatu hari ada kejadian aneh yang menimpa diri
Nabi Muhammad SAW. Beliau didatangi oleh dua orang yang berpakaian serba putih
mendadak menghampirinya kemudian menangkapnya. Beliau dibawa ke tempat yang
agak jauh. Salah seorang dari kedua orang itu membelah dadanya dengan pisau dan
yang satu lagi memegang tangan dan kakinya. Setelah mendapat benda yang
berwarna hitam dari dada Nabi kemudian membuangnya, kedua orang tersebut pergi
begitu saja. Kejadian ini, diceritakan Nabi kepada Siti Halimah. Siti Halimah
yang heran dengan kejadian ini, kemudian memulangkan Nabi pada usia hampir lima
tahun kepada ibunya di Makkah. Karena khawatir akan keselamatan Nabi. Beliau
diasuh oleh ibunya selama setahun. Karena pada waktu berkunjung ke rumah
kerabat dan berziarah ke makam ayahnya di Madinah, tiba-tiba Siti Aminah jatuh
sakit di desa ‘Abwa, ketika perjalanan pulang. Kemudian ibunya wafat dan
dimakamkan di sana. Setelah ditinggal mati ibunya, Nabi diasuh oleh kakeknya,
Abdul Muthalib. Kemudian di usia 8 tahun, kakeknya meninggal dan beliau
kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
Saat dalam pengasuhan Abu Thalib, Nabi
sangat rajin bekerja membantu pamannya. Beliau pernah mengembalakan kambing.
Pada usia 12 tahun, beliau ikut pamannya berdagang ke negeri Syam. Ketika
sampai di negeri Bashrah, mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang
bernama Bakhira. Pendeta tersebut menatap tajam muka Nabi. Kemudian pendeta itu
berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga, merawat, dan mengawasi anak laki-laki
yang dibawanya karena ia bukan anak sembarangan dan kelak akan menjadi imam
para rasul dan penutup para nabi Tuhan. Hal itu ia katakana sesuai tanda-tanda
yang terdapat pada diri Nabi yang termaktub dalam kitab sucinya, Injil.
Saat remaja, beliau terkenal jujur
dan bertanggungjawab terhadap segala tugas yang diamanatkan kepadanya. Hingga
beliau mendapat julukan ‘Al-Amin’ yang artinya dapat dipercaya. Karena hal
itulah, Siti Khadijah binti Khuwalid –seorang janda dan saudagar kaya raya-
tertarik agar Nabi menjualkan barang dagangannya ke Syam. Beliau ditemani
Maesaroh, orang kepercayaan Khadijah. Dengan kejujuran dan keuletannya, beliau
banyak menghasilkan keuntungan. Sesampai di Makkah, Maesaroh menceritakan semua
yang terjadi pada diri Muhammad kepada Khadijah. Mendengar hal itu, Khadijah
tertarik dan menyukai Nabi. Kemudian Khadijah menyuruh sahabatnya, Nafisah
binti Munyah untuk menemui Muhammad, agar mau menikah dengan Khadijah. Ternyata
Nabi menerimanya. Kemudian Nabi bersama paman-pamannya melamar Siti Khadijah.
Beliau menikah dengan Siti Khadijah dua bulan sepulang beliau dari Syam. Yang
ikut hadir dalam pernikahan beliau aadalah Bani Hasyim dan Bani Mudhar. Mas
kawin beliau 20 ekor unta muda. Pada saat menikah, Nabi berusia 25 tahun dan
Khadijah berusia 40 tahun. Semua anak beliau, kecuali Ibrahim yang lahir dari
rahim Mariah Al-Qibtiyah, dilahirkan dari rahim Khadijah. Yakni: Al-Qasyim,
Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah. Semua putra beliau
meninggal ketika masih kecil. Sedangkan putri beliau semuanya menjumpai islam
dan ikut hijrah. Walaupun akhirnya mereka semua meninggal saat Nabi masih
hidup, kecuali Fatimah. Fatimah meninggal enam bulan setelah Nabi wafat. Pada
usia 35 tahun, saat terjadi perselisihan antara kaum Quraisy dalam peletakan
Hajar Aswad, karena sifat terpujinya beliau dipercaya oleh kaum Quraisy untuk
menjadi penengah dan meletakkan Hajar Aswad di Ka’bah.
4. Masa Nabi Muhammad diangkat
menjadi Rasul
Pada usia menjelang 40 tahun, Nabi
lebih sering menyendiri. Ia memilih Gua Hira’ di Jabal Nur, sekitar 2 mil dari
Makkah. Beliau melakukan hal ini karena memikirkan cara meluruskan jalan hidup
bangsanya yang senang berselisih, saling membunuh, berzina, berjudi,
mabuk-mabukan, dan membunuh anak perempuannya sendiri.
Setelah
enam bulan bermimpi dan selama tiga tahun berkhalwat/uzlah (menyendiri) atau
tepatnya pada usia 40 tahun (Senin malam tanggal 21 Ramadhan atau 10 Agustus tahun
610 M), suatu malam beliau didatangi Malaikat Jibril. Utusan Allah untuk
meyampaikan wahyu pertama kali kepada beliau. Wahyu itu berupa QS. Al-‘Alaq
ayat 1-5. Sekaligus tanda bahwa beliau telah diangkat menjadi Rasul Allah. Ini
berdasarkan ucapan Jibril kepada Beliau,”Gembiralah, Ya Muhammad! Saya Jibril
dan engkau adalah Rasul Allah kepada umat ini.”
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Setelah
mengalami peristiwa itu, Muhammad mengalami gejolak psikologis yang luar biasa.
Beliau sangat bingung, kaget, dan ketakutan. Ditemuinya Khadijah, seraya beliau
berkata: “Selimuti aku!”. Khadijah pun segera menyelimutinya. Tubuh beliau
menggigil seperti sedang dalam keadaan sakit demam. Setelah ketakutan itu
berangsur reda, beliau menceritakan peristiwa itu kepada istrinya. Setelah
mendengar cerita itu, Khadijah segera menemui rahib bernama Waraqah bin Naufal.
Waraqah menganalisis peristiwa yang dialami Muhammad. Dan hal ini mirip dengan
apa yang dialami Musa dan Isa. Kemudian dia menyimpulkan bahwa dia adalah Nabi
terakhir sebagaimana yang diceritakan di dalam kitab-kitab suci. Waraqah
menyuruh Khadijah untuk senantiasa menjaga suaminya itu. Sebab, biasanya
seorang nabi akan dipenuhi rintangan dan dimusuhi oleh umatnya sendiri.
Setelah turun wahyu pertama,
Muhammad masih diselimuti ketakutan dan belum menyebarkan risalah dari Allah.
Selang beberapa hari setelah turunnya wahyu pertama, turunlah wahyu kedua,
yakni QS. Al-Mudatsir ayat 1-7.
$pkr'¯»t ãÏoO£ßJø9$# ÇÊÈ óOè% öÉRr'sù ÇËÈ y7/uur ÷Éi9s3sù ÇÌÈ y7t/$uÏOur öÎdgsÜsù ÇÍÈ tô_9$#ur öàf÷d$$sù ÇÎÈ wur `ãYôJs? çÏYõ3tGó¡n@ ÇÏÈ Îh/tÏ9ur ÷É9ô¹$$sù ÇÐÈ
1.
Hai orang yang berkemul (berselimut),
2.
bangunlah, lalu berilah peringatan!
3.
dan Tuhanmu agungkanlah!
4.
dan pakaianmu bersihkanlah,
5.
dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6.
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak.
7.
dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Setelah
itu, Nabi mulai berdakwah, namun secara sembunyi-sembunyi. Sasaran beliau adalah
keluarga dekat dan kaum yang tertindas serta orang-orang yang membutuhkan
pertolongan. Dan tempat yang biasa digunakan Nabi dalam berdakwah adalah rumah
sahabat Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi. Karena mereka kenal dengan
Muhammad yang jujur dan amanah, maka mereka masuk islam. Mereka kemudian
terkenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun, yang artinya golongan pertama
memeluk agama islam. Mereka adalah Siti Khadijah, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin
Haritsah, dan Attiq bin Usman (Abu Bakar). Karena Abu Bakar adalah orang yang
terkenal, maka banyak orang yang masuk islam. Mereka adalah Ustman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin
Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah binti Khattab (adik Umar bin
Khattab), dan Said bin Zaid al-‘Adawi (suami Fatimah binti Khattab). Dakwah
secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan oleh Nabi selama 3 tahun, dan pengikut
beliau sekitar 40 orang. Pada waktu Hamzah bin Abdul Muthalib dan sebagian
tokoh-tokoh besar Quraisy, termasuk Umar bin Khattab masuk islam, maka kemudian
turunlah wahyu QS. Al-Hijr ayat 94-96. Yang memerintahkan Nabi berdakwah secara
terang-terangan.
÷íyô¹$$sù $yJÎ/ ãtB÷sè? óÚÌôãr&ur Ç`tã tûüÏ.Îô³ßJø9$# ÇÒÍÈ $¯RÎ) y7»oYøxÿx. úïÏäÌöktJó¡ßJø9$# ÇÒÎÈ úïÏ%©!$# tbqè=yèøgs yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä 4 t$öq|¡sù cqßJn=ôèt ÇÒÏÈ
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
95.
Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang
memperolok-olokkan (kamu),
96.
(yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah;
Maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).
Lampiran 2
Instrument Penilaian: Soal Uraian
Soal:
1.
Jelaskan
kehidupan Nabi sebelum kenabian?
2.
Jelaskan
peristiwa yang terjadi saat turun wahyu pertama?
3.
Bagaimana
Nabi Muhammad menyampaikan risalah dari Allah kepada umatnya?
4.
Apa
sebutan golongan pertama yang masuk islam? Sebutkan nama-nama dari mereka?
5.
Tulislah
ayat Al-Qur’an yang memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah secara
terang-terangan! Lengkap dengan terjemahannya?
Pedoman
Penskoran:
1.
Setiap
jawaban benar dan lengkap, dikalikan 20
2.
Jawaban
benar, tapi kurang lengkap, dikalikan 15
3.
Jawaban
kurang benar, dikalikan 5
4.
Tidak
ada jawaban, nilai 0
Kunci
Jawaban Soal Uraian :
1.
Muhammad kecil lahir dalam keadaan
yatim. Beliau ditinggal mati ayahnya, Abdullah. Ibunya bernama Aminah, dan
wafat ketika Nabi berusia 5 tahun, dimakamkan di desa Abwa, Madinah. Waktu
kecil beliau disusui oleh Halimah, dan baru dikembalikan kepada ibunya waktu
umur 5 tahun. Setelah ibunya wafat, Nabi diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Kakeknya wafat saat Nabi berusia 8 tahun. Kemudian diasuh oleh pamannya.
Keseharian Nabi tatkala remaja adalah mengembala kambing dan ikut berdagang
bersama pamannya. Nabi dikenal dengan sosok yang jujur, baik, dan amanah.
Sehingga beliau mendapat julukan Al-Amin. Beliau menikah pada usia 25 tahun
dengan janda kaya bernama Khadijah yang berumur 40 tahun. Selain itu, pada usia
menjelang 40 tahun, beliau suka menyendiri di Gua Hira’. Karena beliau merasa
bosan dengan keadaan bangsa Arab yang Jahiliyyah.
2.
Pada malam hari saat Muhammad menyendiri
di Gua Hira’, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril yang membawa wahyu QS. Alaq
ayat 1-5. Bertepatan dengan hari Senin, 10 Agustus 610 M atau 17 Ramadhan.
Ketika menerima wahyu tersebut, beliau sangat kaget dan ketakutan. Beliau
menggigil seperti orang sakit. Bahkan, sampai di rumah pun beliau masih
ketakutan akan hal itu.
3.
Beliau mulai menyampaikan wahyu setelah
turun wahyu yang kedua, yakni QS. Al-Mudatsir ayat 1-7. Awalnya beliau
berdakwah kepada kerabatnya sendiri dan orang-orang yang tertindas dan
membutuhkan pertolongan. Metode yang beliau gunakan adalah secara sembunyi dan
kemudian secara terang-terangan.
4.
Assabiqunal Awwalun. Mereka adalah Siti
Khadijah, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Attiq bin Usman (Abu
Bakar) serta Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin
Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah
binti Khattab (adik Umar bin Khattab), Said bin Zaid al-‘Adawi (suami Fatimah
binti Khattab), Umar bin Khattab, dan Hamzah bin Abdul Muthalib.
5.
QS. Al-Hijr ayat 94-96
÷íyô¹$$sù $yJÎ/ ãtB÷sè? óÚÌôãr&ur Ç`tã tûüÏ.Îô³ßJø9$# ÇÒÍÈ $¯RÎ) y7»oYøxÿx. úïÏäÌöktJó¡ßJø9$# ÇÒÎÈ úïÏ%©!$# tbqè=yèøgs yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä 4 t$öq|¡sù cqßJn=ôèt ÇÒÏÈ
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
95. Sesungguhnya Kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu),
96. (yaitu) orang-orang
yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka mereka kelak akan
mengetahui (akibat-akibatnya).