Translate

Kamis, 03 Januari 2013

mekanisme mati


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ya ma’asyiral muslimin rahimakumullah, berikut adalah secuplik riwayat/cerita mengenai kematian...
“Apabila Allah SWT menghendaki mencabut ruh seorang mukmin, maka datanglah Malaikat maut dari arah mulut untuk mencabut nyawanya. Maka keluarlah dzikir dari mulutnya itu dan berkata: “Tidaklah ada jalan bagimu untuk mencabut nyawanya dari arah ini, sebab dia sudah membuat lidah ini senantiasa berdzikir kepada Tuhanku”. Maka malaikat maut itu kembali kepada Tuhannya, seraya berkata: “Dia berkata begini-begini”. Maka Allahpun berfirman: “Cabutlah dari arah lain”. Maka Malaikat maut datang dari arah tangannya. Maka keluarlah dari arah tangannya itu shodaqoh, usapan anak yatim, penulisan ilmu pengetahuan dan pukulan pedang lalu tangan itu berkata seperti semula. Kemudian Malaikat maut datang dari arah kaki, namun kakinyapun berkata seperti perkataan semula dan sesungguhnya ia sudah menggunakan saya untuk berjalan mendatangi shalat berjamaah dan shalat hari raya serta beberapa majelis ta’lim (pengajian). Lalu Malaikat maut datang dari arah telinga. Kemudian telinganyapun berkata seperti semula. Sebenarnya ia sudah menggunakan saya untuk mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir. Lalu Malaikat mendatangi dari arah mata, matapun seraya berkata seperti semula, sesungguhnya ia sudah menggunakan saya untuk membaca mushhaf-mushhaf dan beberapa kitab. Lalu Malaikat maut kembali kepada Allah, seraya berkata: Wahai Tuhanku! (sungguh) saya tidak bisa berbuat apa-apa mendengar alasan-alasan daripada beberapa anggota badan si mu’min itu.” Maka Allah memerintahkan kepada Malaikat maut:”Tulislah namaKu di atas telapak tanganmu dan tunjukkan kepada ruh si mu’min itu sehingga ruh si mu’min itu melihatnya. Sebab cintanya terhadapnya, maka keluarlah ruh itu dari mulut.” (Al-Hadits)
Semua makhluk pasti akan mati kembali kepadaNYA. Kita tidak bisa menolak, tapi kita bisa memperlancar saat ruh dicabut.
Mari kita sebagai umat islam selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Yaitu dengan beribadah kepadaNYA serta menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganNYA. Sebab kalau bukan kita sebagai umat islam, siapa lagi yang akan menjalankan ajaran-ajaran islam??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar