Translate

Kamis, 03 Januari 2013

artikel Cinta


Apa yang kita ingat sewaktu kita kecil???
Nama tempat, nama teman kita, nama idola kita, nama orang-orang di sekitar kita ataupun nama apa saja yang berada di sekitar kita. Itu semua akan terlupakan seiring dengan berjalannya waktu. Semua itu akan terhapus dengan keadaan jaman.
Tapi, dari itu semua ada satu hal yang akan selalu teringat dan selalu kita ingat. Takkan terlupa oleh keadaan jaman maupun terhapus oleh waktu. Satu hal tersebut adalah Rasa. Sesuatu yang kita ingat akan mudah terlupa, tapi kalau rasa tumbuh dari dalam hati karena suatu kenangan. Dan cenderung akan selalu terpendam dan takkan hilang oleh faktor apapun. Rasa sedih, rasa suka, rasa senang, rasa kecewa, rasa bahagia, rasa marah, rasa dendam, rasa benci, rasa cinta, akan selalu ada dalam hati kita dan takkan pernah terlupa. Tapi dari semua rasa itu, ada satu rasa yang sangat bermakna dan akan selalu tersimpan dan teringat sampai kapanpun, bahkan ada yang rela melakukan apapun untuk mendapatkannya. Rasa itu adalah Cinta. Sebuah kata yang membuat segalanya menjadi indah. Sebuah kata yang penuh makna dan membuat segala sesuatu menjadi bermakna. Sebuah kata yang membuat perbedaan menjadi persamaan, menyatukan kepada sesama, membawa perdamaian, dan membawa berkah bagi kita semua. Kadang di saat dan keadaan tertentu kita beranggapan bahwa cinta itu sudah hilang ataupun pergi, tapi sebenarnya dia hanyalah sembunyi di dalam hati kita untuk sementara waktu, dan akan kembali pada waktu yang lebih tepat.
Tapi aku juga heran dengan keadaan sekarang ini. Cinta yang sifat awalnya adalah sebuah rasa yang suci dan rasa yang pertama kali diturunkan Yang Maha Esa kepada makhluknya justru menjadi sebuah rasa yang membawa kita kepada keterpurukan, permusuhan bahkan kesesatan. Sebuah cinta yang suci yang malah menghilangkan kesuciannya. Banyak yang beranggapan bahwa cinta yang sejati harus dikejar kemanapun dia berada dan sampai kapanpun. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Bahkan yang lebih parah adalah karena cinta, seseorang sampai melupakan cintanya kepada Sang Pencipta. Walau bagaimanapun cinta kepada Sang Pencipta haruslah lebih besar dan lebih utama daripada cinta kepada lainnya. Hanyalah cinta kepada DIA-lah yang sebenar-benarnya cinta dan cinta yang abadi adalah cinta kepada ALLAH SWT, dzat yang Menciptakan Cinta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar